• Home
  • Tim Redaksi
Jumat, 20 Mei 2022
AmanMakmur.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
AmanMakmur.com
Home Berita

Manajemen Penanganan Covid-19 Sumbar Amburadul

Agustus 13, 2021
Reading Time:3min read
0 0
dr Andani Eka Putra, Tenaga Ahli Menkes RI. (Foto : Dok)

PADANG, AmanMakmur.com— Pandemi Covid-19 menelungkup Sumbar sudah menuju dua tahun, sejak Maret 2020. Tapi apa yang dilakukan ketika kasus meledak dan varian baru Covid-19 Delta telah memapar warga Sumbar.

Berita Terkait

Syech Fadhil Minta Kebijakan Pembatasan Usia Jemaah Calon Haji Dihapus

14 Juni Ini Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Agustus Pendaftaran Parpol

Habis Libur Lebaran KI Sumbar Sidang Perdana 2 Sengketa Informasi Publik

Inilah Sumbar, penanganan minim koordinasi kala kasus meledak, oksigen kosong, tiap hari rumah sakit (RS) menjerit kekurangan oksigen, tempat tidur penuh, ruang rawatan intensif sehingga dengan segala keterpaksaan menolak pasien.

Bahkan mungkin memilah pasien mana yang mungkin besar peluang sehat ditangani dulu, sementara pasien yang peluang sehat tipis tidak ditangani.

Malah dr Deddy mengatakan, banyak juga pasien Covid-19 meninggal dunia tanpa penanganan rumah sakit karena tempat tidur penuh.

Padahal kata banyak pihak yang konsen menangani Covid-19, seperti dr Deddy Herman, atau Tenaga Ahli Menkes RI dr Andani Eka Putra, Sumbar belajarlah dari kondisi Jawa-Bali.

“Terkait masalah oksigen, saya selalu sarankan jangan menyelesaikan masalah untuk jangka pendek, selesaikan secara komprehensif,” ujar dr Andani Eka Putra.

Seperti Andani dan semua pihak lainnya, tidak inginkan Sumbar seperti Yogyakarta dan Magelang. “Di mana terjadi kematian massal akibat oksigen habis,” ujar Andani Jumat (13/8).

Rasanya untuk Sumbar, Andani dan banyak tenaga kesehatan lainnya sudah nyinyir mengingatkan pengampu kebijakan di Sumbar.

Andani di WhatsApp Group (WAG) “Kawal Covid-19 Sumbar” juga memberberkan sarannya berdasarkan pengalaman:

1. Lakukan rapat rutin logistik, termasuk oksigen. Jika perlu tiap 3 hari, jangan berpikir jangka pendek untuk logistik ini, berpikir jangka panjanglah, minimal 1 bulan ke depan. Jangan menunggu laporan rumah sakit, jika rumah sakit tidak serius mengisi sistem informasi kesehatan, tegas saja untuk memberikan sanksi

2. Tentukan berapa kebutuhan oksigen mingguan per provinsi, per kabupaten dan per RS, tentukan berapa rerata kasus aktif atau minimal kasus dirawat. Data ini penting untuk menjamin mitigasi oksigen kita.

3. Buat proyeksi kebutuhan dengan pergerakan kasus aktif atau kasus dirawat. Hati-hati, karena perhitungan kasus aktif sering bermasalah. Gunakan data riil provinsi dari data lab, jangan data NAR, karena kepatuhan pengisian NAR masih belum baik.

4. Buat bilik kecil dengan tokoh Sumbar, baik di kampung atau di luar, yang dipimpin oleh Kepala Daerah. Agendanya bagaimana kebutuhan yang dirancang bisa masuk ke Sumbar dari produsen.

“DKI Jakarta sudah mulai berkurang kebutuhannya, sehingga nego langsung dengan produsen menjadi mungkin, lobi politik penting di sini,” ujar Andani.

5. Tetap koordinasi dengan Kemenkes, baik diminta atau tidak.

Indikator ini berhasil, hanya satu saja yaitu tidak ada rumah sakit menjerit dan menolak pasien karena : oksigen habis atau karena oksigen terbatas

“Saya juga ingatkan kawan-kawan Dinkes, saat ini banyak pasien tidak bisa masuk rumah sakit karena penuh, khususnya ruang intensif,” ujar Andani.

Padahal dari policy Kemenkes RI, di masa pandemi ini ketesediaan tempat tidur buka 40 persen.

Jangan bikin alasan terbatas SDM karena sudah ada insentif dari setiap pasien yang dirawat.

“Kalau proses pencairan lambat bikin MoU dan untuk biaya rumah sakit bisa pakai dana bank,” ujar Andani.

Harapan jangan bikin problem lain dalam masa pandemi ini ayo satu kata dalam menghadapi perang Covid-19.

“Satu yang pasti Tenaga Kesehatan tidak diprogram menolak pasien, ini terjadi alasan tempat tidur full dan oksigen kosong, kasihan masyarakat meninggal di rumah karena tidak dapat penanganan di RS,” ujar Andani.

Laporan yang ada cukup banyak wafat di luar RS, ini perlu diklirkan agar kita mengetahui permasalahan yang sebenarnya dan seberapa berat kondisi kita. Kematian adalah data riil dan paling jelas sebagai dampak pandemi.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar Nofrizon mengatakan, kalau kondisi dibiarkan begini tanpa turun tangannya Ketua Satgas Covid-19, wakil rakyat Sumbar ini mengatakan manajemen penanganan Covid-19 masih seperti dinas kebakaran, ada api datang dan padamkan.

“Buatlah koordinasi intens, jadikan perang pandemi ini perang kita semua, ada komando ada gerakan bersama ada kontijensi plan siapa menghandel A siapa bekerja B, tapi jika koordinasi saja sulit dan jarang maka pandemi ini lama berakhirnya,” ujar Nofrizon.

(Rel/Ad)

ShareTweetSendShare

Related Posts

Syech Fadhil Minta Kebijakan Pembatasan Usia Jemaah Calon Haji Dihapus
Berita

Syech Fadhil Minta Kebijakan Pembatasan Usia Jemaah Calon Haji Dihapus

Mei 20, 2022
3
14 Juni Ini Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Agustus Pendaftaran Parpol
Berita

14 Juni Ini Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Agustus Pendaftaran Parpol

Mei 20, 2022
12
Habis Libur Lebaran KI Sumbar Sidang Perdana 2 Sengketa Informasi Publik
Berita

Habis Libur Lebaran KI Sumbar Sidang Perdana 2 Sengketa Informasi Publik

Mei 19, 2022
6
Wako Genius Umar Temui Menteri ATR/BPN dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Berbuah Manis
Berita

Wako Genius Umar Temui Menteri ATR/BPN dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Berbuah Manis

Mei 19, 2022
122
Galeri Kunjungan Kerja Ketua DPD RI LaNyalla di Arab Saudi
Berita

Galeri Kunjungan Kerja Ketua DPD RI LaNyalla di Arab Saudi

Mei 19, 2022
14
Duo Penulis Sumbar Tembus Antologi Penyair Asia Timur
Berita

Duo Penulis Sumbar Tembus Antologi Penyair Asia Timur

Mei 19, 2022
43
Next Post
Anggota DPD RI Fernando Sinaga Kritik Koordinasi Kementerian ATR/BPN–KLHK

Anggota DPD RI Fernando Sinaga Kritik Koordinasi Kementerian ATR/BPN–KLHK

Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tingkatkan Sarana Prasarana Sekolah Daring

Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tingkatkan Sarana Prasarana Sekolah Daring

Popular Stories

  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer

    DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Home
  • Tim Redaksi
Lokalmu Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2021 Aman Makmur.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist